Selasa, 29 April 2008

Antara SCSI dan ATA



Meskipun keduanya berbeda, bukan berarti saling menjatuhkan. Justru sebaliknya, keduanya saling memberikan dukungan. ATA dengan Serial ATA-nya dan SCSI dengan Serial Attached SCSI-nya, di masa yang akan datang siap melakukan kolaborasi yang sudah dinantinantikan server Anda. Perkembangan teknologi digital memang semakin pesat. Meskipun teknologi kompresi data telah semakin canggih, jumlah data yang bertambah dari masa ke masa tidak dapat membendung ruang data yang semakin lama tetap meluas.
Lihat saja data dalam komputer Anda. Meskipun data lama sudah di-zip, kebutuhan akan ruang harddisk yang semakin besar rasanya sulit dibendung. Dulu dengan hanya 4,3 GB kita sudah merasa cukup, sekarang 80 GB rasanya masih agak sesak.

Selain kapasitas, hal lain yang ikut diperhitungkan adalah kecepatan transmisi data. Semakin besar data yang harus lalu-lalang, maka aspek transmisi semakin diperhitungkan. Terlebih lagi untuk data yang membutuhkan ketepatan waktu dan terakses secara terus menerus. Seperti data rekening pada sebuah bank yang online 24 jam, atau data sebuah perusahaan yang melayani penjualan online atau seorang video editor yang mengedit gambar dan suara yang ukuran file-nya sangat besar.

Dalam setahun belakangan ini, salah satu terobosan yang terjadi adalah dengan diluncurkannya Serial ATA atau yang dikenal dengan sebutan SATA. Yang kemudian diikuti dengan diluncurkannya Serial SCSI atau yang disebut juga SAS.

Ini bukan kali pertama, kedua teknologi ini harus bertemu secara bersamaan. Kita ketahui bahwa keberadaan SCSI sudah mulai ada sejak tahun 1970. Dan teknologi ATA juga sudah dikenal sejak waktu yang tidak berbeda jauh. Namun, di antara keduanya tidak pernah terjadi persaingan.

Koneksi ATA mendominasi pasar komputer personal, sedangkan koneksi SCSI banyak digunakan untuk koneksi dalam server. Dan bila ATA juga lebih banyak digunakan pada media penyimpanan, seperti harddisk dan CD-ROM, maka SCSI masih lebih luas. Kehadirannya juga dimanfaatkan oleh perangkat digital lain yang membutuhkan transmisi data yang cepat dan ber-bandwidth besar, seperti printer dan scanner profesional atau harddsik pada server.

ATA
ATA (Advance Technology Attachment) lebih digunakan oleh komputer personal dan workstation, sebab ATA lebih murah diimplementasikan dibandingkan SCSI. Untuk menggunakan ATA, Anda tidak memerlukan kartu SCSI Card sebagai alat tambahan. Berbeda dengan SCSI yang membutuhkan kartu tambahan.

ATA yang kali pertama dikembangkan oleh IBM ini telah menjadi standar komunikasi untuk harddisk, CD-ROM, DVD-ROM, dan optik drive sejenisnya. Pada sebuah konektor/channel ATA, hanya dapat digunakan satu kabel ATA. Dan setiap satu kabel ATA, maksimal dua perangkat ATA dapat dihubungkan. Yang pertama akan diberi nama device 0 dan yang kedua diberi nama device 1.

ATA dikenal juga dengan sebutan IDE (Integrated Drive Electronic). Ada tiga jenis transfer mode yang dikembangkan oleh ATA, yaitu PIO, DMA, dan Ultra DMA.

PIO (Programmed Input/Output) adalah transfer mode yang membutuhkan interferensi microprocessor. DMA (Direct Memory Access) adalah transfer mode yang dapat dilakukan tanpa interferensi dari microprocessor.

Dan yang dimaksud dengan Ultra DMA adalah sama dengan DMA, hanya saja pada Ultra DMA terdapat tiga tambahan. Yang pertama adalah double clocking untuk mempercepat proses transfer, CRC (Cyclic Redundancy Check) Error Checking dan correcting untuk meningkatkan integritas data yang ditransfer.

Pada awal munculnya ATA, yaitu ATA-1 dengan kemampuan transfer mode PIO mode 0, mampu mentransfer data dengan kecepatan sampai 3,33 M/detik. Sedangkan FAST ATA yang diluncurkan setelahnya mampu mentransfer data sampai kecepatan 11,1 MB/detik dengan transfer mode PIO dan DMA.

Setelah versi FAST ATA, kemudian muncul ATA-2 dengan kecepatan 13,3 MB/detik. Pada kemunculan ATA-2 inilah, koneksi ini mulai dipergunakan pada CD-ROM. Lalu muncul ATA-3 dengan kecepatan 16,6 MB/detik. Kemudian barulah muncul ATA-4 dengan transfer mode Ultra DMA yang membuat kecepatan ATA meningkat sampai dua
kalinya, yaitu 33,3 MB/detik. Kemudian muncul ATA-5 yang memiliki kecepatan sampai 66,6 MB/detik.

Meskipun jenis dan kecepatan ATA mengalami perkembangan, tidak halnya dengan koneksi yang digunakan oleh ATA itu sendiri. Bentuk koneksi ATA lebih bertahan, sehingga hampir tidak terlihat perubahan secara fisik. Bentuk kabel ATA adalah pipih dengan jumlah pin 40 buah. Anda tidak akan pernah salah mencolokkan pin ATA.

Tetapi untuk koneksi yang lebih baik, ATA juga menawarkan kebal yang lebih banyak yaitu 80 kabel. Bedanya ATA 80 kabel dengan ATA 40 kabel adalah jumlah ground yang lebih banyak. Untuk yang 80 kabel, setiap kabel sinyal diberikan juga kabel untuk ground. Karena hal ini, maka jumlah kabelnya menjadi dua kali lipat. ATA 80 kabel lebih kuat terhadap induksi medan magnet dari kabel-kebal sekitarnya. Sehingga kecepatan transmisi pun dapat lebih baik. Dengan ATA 80 kabel, transmisi ATA Ultra DMA 66 yang standar dapat mencapai 66 MB/detik.

Sedangkan, bentuk kabel keduanya tidak memiliki perbedaan sebab meskipun jumlah kabelnya 80 buah, pin yang dimiliki tetap 40 buah. Penerapan pin dengan 80 kabel ini sudah dilakukan pada ATA Ultra DMA 3 (ATA 5) sampai Ultra DMA 6 (ATA 7).

Device 0 biasanya disebut juga master, dan device 1 biasanya disebut slave. Pada operating system, master akan muncul lebih dulu dibandingkan slave. Dan setiap kabel yang terpasang akan memprioritaskan master, artinya bila hanya ada satu device yang terpasang maka device tersebut secara otomatis akan menjadi master. Namun, ada juga beberapa komponen yang terpasang secara single berperan sebagai slave. Contohnya adalah produk yang dimiliki oleh Western Digital yang memiliki pengaturan tambahan untuk hal tersebut.

SCSI
Jika membutuhkan koneksi yang lebih cepat lagi, maka saatnya mempertimbangkan SCSI. SCSI memang lebih mahal tapi SCSI jauh lebih cepat. SCSI juga lebih luas dalam penggunaannya. Tidak hanya harddisk saja yang dapat menggunakan SCSI, melainkan juga perangkat digital lain yang membutuhkan transmisi yang ber-bandwidth besar, berkecepatan tinggi, dan stabil.

SCSI (Small Computer System Interface) awalnya bernama SASI (Shugart Associate System Interface) sesuai dengan nama yang kali pertama menemukannya, yaitu Alan Shugart.

SASI atau SCSI-1 memiliki dua macam kecepatan, yaitu 3,5 MB/detik atau 5 MB/detik. Keduanya bekerja secara asynchronous. Dan panjang kabelnya dapat mencapai 6 meter. Bandingkan dengan ATA yang hanya 45 cm.

Kemudian versi kedua SCSI yang diluncurkan pada tahun 1989 muncul dalam dua varian. Yang pertama mendapat julukan Fast SCSI yang kedua mendapat julukan Wide SCSI. Fast SCSI memiliki kecepatan 10 MB/detik dan Wide SCSI memiliki keceaptan 20 MB/detik. Tidak hanya dari segi kecepatan saja yang berbeda, keduanya juga menggunakan bus width yang berbeda juga. Fast SCSI dengan 8-bit bus width dan Wide SCSI dengan 16-bit. Karena bus width inilah Wide SCSI mendapatkan namanya. Sayangnya, pada SCSI versi ini terdapat degradasi jarak kabel yang hanya mencapai 3 meter saja.

Kemudian keluar versi yang ketiga yang muncul dalam dua varian juga, yaitu Ultra SCSI dan Ultra Wide SCSI. Ultra SCSI menggunakan bus width 8-bit dan Ultra Wide SCSI menggunakan 16-bit. Kecepatan SCSI versi ketiga ini masing-masing dua kali lipat lebih cepat dari versi sebelumnya. Namun, masalah jarak memang belum dapat ditingkatkan. Bahkan kendala kabel ini sering menjadi alasan ketidakstabilan SCSI.

Pada tahun 1997, versi yang terbaru dari SCSI kembal diluncurkan yaitu Ultra-2 SCSI. Dengan fitur LVD (Low Voltage Differential), kendala jarak pada versi sebelumnya dapat diatasi. Ultra-2 yang juga diluncurkan dalam dua versi Ultra2 SCSI dan Ultra2 Wide SCSI mampu menggunakan kabel sampai 12 meter. Kecepatan Ultra-2 SCSI adalah 40 MB/detik dengan bus width tetap 8-bit dan untuk Ultra-2 Wide SCSI bus width-nya adalah 16-bit dan kecepatannya adalah 80 MB/detik.

SCSI baru menambahkan fitur CRC (Cyclic Redundancy Check) error checking pada versi Ultra3-nya. Ultra3 disebut juga Ultra-160 karena kecepatan Ultra3 memang 160 MB/detik. Selain CRC, pada Ultra3 juga terdapat validasi domain (domain validation). Jika pin ATA tidak mengalami perkembangan apapun seiring dengan meningkatnya kualitas transmisi, beda halnya dengan pin SCSI yang ditawarkan dengan lebih bervariasi. Untuk kabel internal tidak berbeda jauh dengan kabel ATA, namun untuk koneksi eksternal agak sedikit berbeda.

SCSI lebih cepat dan stabil dibandingkan ATA, SCSI juga lebih mahal. Di samping kedua hal tersebut ada beberapa hal lain yang juga membedakan SCSI dengan ATA:

Buffer
Buffer memory yang dimiliki oleh SCSI sebenanrnya lebih besar dari ATA. Namun belakangan, harddisk ATA menambahkan jumlah cache memory-nya sehingga hal ini dapat meningkatkan performa ATA itu sendiri.
RPM
RPM adalah singkatan dari Rotation Per Minute. Nilai RPM adalah nilai kecepatan putaran piringan dalam harddisk. Semakin cepat putaran sebuah harddisk, maka data di dalamnya lebih mudah diakses. RPM harddisk SCSI lebih besar daripada harddisk ATA. Ini artinya data pada SCSI lebih cepat diakses ketimbang data pada ATA.
Seek Time
Seek time adalah waktu yang dibutuhkan untuk mencari data. Seek time SCSI harddisk juga lebih cepat dibandingkan harddisk ATA.
Kapasitas
Kapasitas harddisk pada ATA lebih besar dibandingkan SCSI dengan ketebalan yang sama. Sebab data pada setiap piringan SCSI memang lebih sedikit dibandingkan pada ATA. Ini salah satu konsekuensinya yang harus ditanggung oleh user yang menggunakan SCSI. Umumnya untuk kapasitas yang sangat besar, ukuran harddisk SCSI akan menjadi lebih besar dan berat dibandingkan ATA.
MTBF
Mean Time Between Failures atau biasanya yang disingkat MTBF adalah nilai daya tahan suatu produk yang ditentukan berdasarkan research pada produk tersebut. MTBF yang dimiliki oleh harddisk SCSI adalah 1 juta jam. Sedangkan harddisk ATA hanya 500.000 jam. Ini berarti, harddisk SCSI dapat dijalankan sampai 1 juta jam lamanya, sedangkan harddisk ATA akan mati setelah 500.000 jam bekerja.

SATA
SATA adalah singkatan dari Serial ATA. Selama ini apa yang disebut ATA merupakan transmisi paralel. Oleh sebab itu, dengan keluarnya Serial ATA, ATA yang ada sebelumnya disebut juga Paralel ATA.

Perbedaan yang sangat mencolok antara Paralel ATA dengan Serial ATA adalah penampilan kabel keduanya. Jika Paralel ATA memiliki kabel yang sangat lebar, sebaliknya lebar kabel Serial ATA hanya 8 mm saja. Jauh lebih kecil dibandingkan kabel Paralel ATA. Panjang kabel pun berbeda, maksimal panjang kabel Paralel ATA hanya 45 cm. Serial ATA mampu melakukan transmisi dengan panjang kabel sampai 1 meter.

Setiap satu kabel Serial ATA hanya dapat digunakan untuk koneksi satu buah perangkat saja. Sehingga bandwidth transmisi dapat lebih maksimal pada Serial ATA dibandingkan Paralel ATA. Bila port yang disediakan motherboard tidak mencukupi, maka Anda dapat menggunakan SATA Expander.

Pada versi Serial ATA yang pertama yaitu SATA 1.0, kecepatan maksimal transmisi adalah 150 MB/detik. Kecepatan ini meningkat pada versi SATA II yang diluncurkan tahun 2004 lalu, yaitu mencapai 300 MB/detik. Dan rencananya pada tahun 2007, akan ditingkatkan lagi menjadi 600 MB/ detik.

Selain berbeda kabel data dengan ATA, SATA juga menggunakan kabel power yang berbeda dengan ATA. Bentuk kabelnya hampir sama dengan kabel data, hanya saja lebih panjang sedikit.

Bila Anda memiliki harddisk ATA, namun ingin menggunakan transmisi SATA, maka Anda dapat memasangkan SATA adapter pada harddisk (seperti terlihat pada gambar). SATA harddisk juga dapat dihubungkan ke Serial Attached SCSI controller untuk kemudian berkomunikasi dengan menggunakan sistem Serial Attached SCSI. Sebaliknya, perangkat Serial Attached SCSI tidak dapat dipasangkan pada SATA controller.

SAS
SAS merupakan singkatan dari Serial-Attached SCSI. Sesuai namanya, SAS adalah SCSI yang terpasangkan secara paralel. Oleh sebab itu, interface SAS adalah point to point. SAS merupakan versi SCSI yang lebih baik dari yang sebelumnya, yang terpasang secara
paralel atau yang kini disebut juga Paralel SCSI. SAS mengatasi degradasi bandwidth yang dialami oleh Paralel SCSI pada signal rate yang tinggi. Dari segi ukuran, keduanya memiliki pin yang juga berbeda. Pin SAS lebih kecil dibandingkan Paralel SCSI, hal ini membuat SAS dapat juga digunakan pada harddisk yang lebih kecil, seperti 2,5 inci drive yang digunakan untuk harddisk notebook.

SAS mulai dikembangkan oleh SAS Working Group pada tahun 2001. Working group ini sendiri terdiri dari beberapa perusahaan komputer raksasa, seperti IBM, HP, Maxtor, Seagate, dan LSI Logic.

Kecepatan yang dimiliki oleh SAS adalah 300 MB/detik. Lebih kecil memang dari SCSI Ultra 320 yang terbaru, yang mampu melakukan transmisi dengan kecepatan 320 MB/detik. Hanya saja, satu kelebihan yang sangat signifikan dari SAS adalah transmisi dilakukan dengan full duplex, sedangkan SCSI Ultra 320 adalah transmisi half duplex. Artinya, transmisi SAS dilakukan secara dua arah sekaligus, sedangkan SCSI Ultra 320 searah secara bergantian.

Tidak hanya itu saja, SAS dapat melakukan transmisi multilink yang dapat digunakan untuk meningkatkan bandwidth-nya multilink pada SAS dapat dilakukan 1x, 2x, 3x, sampai 4x. Ini artinya, kecepatan transmisi dengan SA dapat ditingkatkan 4x300 MB/detik, yaitu 1200 MB/detik.

SAS yang mampu digunakan untuk mendukung 16256 perangkat sekaligus, pada tahun 2010 diharapkan dapat melakukan transmisi dengan kecepatan 1,25 GB/detik, empat kali lipat lebih dari kecepatannya saat ini.

Yang Mana?
Bagaimana? Apa yang akan Anda pilih. Masing-masing transmisi memiliki kelebihan dan kekurangannya. Sebaiknya Anda melihat kembali kebutuhan yang akan digunakan.

Jika untuk digunakan pada server, tidak ada salahnya melirik SCSI atau SAS. Atau dengan menggunakan perangkat SATA yang lebih murah dari SAS, kemudian menghubungkannya ke SAS controller.

Tetapi jika hanya akan digunakan untuk komputer personal, menggunakan ATA tidak terlalu menjadi masalah. Meskipun saat ini sudah semakin banyak harddisk yang menggunakan SATA dan sudah semakin banyak pula motherboard yang menyediakan koneksinya.

Namun, tetap saja semuanya kembali lagi kepada Anda, ke mana pilihan akan Anda jatuhkan.
(IT Staf)

Tidak ada komentar: